Bismillah 

Bunda sudahkah rumah kita menjadi surga bagi kita, bagi suami dan anak-anak? 

Menciptakan surga di rumah dimulai dari ibu yang shalehah sebab yang paling banyak waktunya di rumah adalah kita para ibu. 

Pagi, saat semua penghuni rumah berangkat sekolah dan beraktivitas hanya ibu yang masih di rumah dengan setumpuk pekerjaaan rumah yang tak pernah usai. 

Inilah saatnya kita sebagai ibu menciptakan atmosfer sakinah di dalam rumah, beraktivitas dengan dzikir, mencuci dengan dzikir, memasak dengan dzikir. 

Alangkah baiknya sebelum kita selesaikan tugas mulia rumah tangga kita awali dengan shalat Dhuha dan Hajat sebagai perisai bagi anak dan suami yang sedang beraktivitas di luar rumah. Do'a yang kita kirimkan dari rumah agar terus menjaga mereka dari semua perilaku yang tidak Allah ridai. 

Lanjutkan dengan membaca selembar dua lembar Al-Qur'an sebagai asuransi kebaikan untuk suami dan anak-anak kita, bukankah satu hurufnya sepuluh kebaikan? Semakin banyak yang kita baca maka semakin banyak pula kebaikan yang akan menyertai anak anak dan pasangan kita.

Kebaikan dan ketaatan yang dilakukan di rumah akan menciptakan suasana tenang dan nyaman sehingga siapapun yang datang ke rumah akan merasakan aura rumah yang positif. 

Rumah kita bukan saja surga bagi penghuninya tapi juga kesenangan bagi siapapun yang singgah. 

Rumah-rumah surga awalnya tercipta dari kesalehan seorang ibu. Saat suami pulang tidak ada kata-kata kasar dan muka sendu yang ditemui. Penatnya tugas kantor akan terobati hanya dengan memandang teduhnya wajah istri yang tak pernah kering dari wudhu dan bibirnya tak pernah berhenti dari dzikir. Pun, anak-anak pelukan hangat ibunya akan menjadi obat atas banyak hal yang ditemui di luar rumah, ibu yang jasadnya tak pernah lelah dalam sujud sujud panjang. Setiap pelukan yang ia berikan adalah kekuatan yang tak ada bandingnya. Kekuatan yang mengembalikan kepercayaan diri anak-anaknya.

Ibu yang tak pernah menghabiskan waktunya sia-sia dengan teman-teman squadnya kecuali dengan sahabat sahabat surganya. Ibu yang menghabiskan sisa usianya hanya untuk berbakti pada suami dan melayani anak-anaknya. Seluruh jiwa dan raganya ia abdikan untuk menciptakan surga di rumahnya, rumah adalah batu pijakan pertama bagi penghuninya untuk meraih Rida Allah dan berkumpul kembali di surga sesungguhnya. 

Bunda, sudahkah surga itu tercipta di rumah bunda? Mari kita sama sama memperbaiki diri, muhasabah bersama. Jangan-jangan ketidaknyamanan suami dan anak-anak di rumah karena kelalaian kita sebagai seorang istri dan seorang ibu.

Muhasabah pagi sebelum memulai aktivitas 

Saling mendoakan semoga kita pantas menjadi ibu yang menciptakan surga di rumah kita

Alfatihah 

#inaqdaima