Istri setenang malam 


Malam adalah saat lampu bumi dipadamkan, cahaya yang terang bersinar, berapi-api, menyala, terkadang membuat silau mata. Seorang istri harus memadamkan jiwanya, hatinya, lisannya, agar teduh di hati suaminya. 

Malam adalah tempat merebahkan penat. Seorang istri harus mampu menjadi sandaran bagi suaminya dari lelah yang mendera. Saat suami tak mampu mengangkat kepalanya karena beban berat saat itulah istri mampu menjadi penyegar dan penyemangat agar kepala itu tegak kembali.

Malam tempat keindahan tiada Tara, bintang gemintang, temaram rembulan, cahayanya memang tidak sekuat matahari siang tetapi tetap bercahaya tanpa rasa panas, terang dan syahdu. Siapapun akan senang berlama lama menatap langit, KerLiP bintang dan senyum bulan purnama. Begitulah istri menjadi tempat yang selalu teduh dipandang, menenangkan dan membahagiakan.

Istri akan terus meniru malam dalam mendampingi suaminya agar esok pagi suami mampu berucap segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku setelah mematikanku. 

Istri harus terus mampu menjadi energi baru bagi suaminya sebagaimana malam menyajikan istirahat dari penat dan bangun dengan energi baru dan semangat baru.

Sudahkah kita menjadi malam yang menenangkan bagi suami?? 

(Ditulis ulang dari buku Sentuhan Parenting Budi Ashari, Lc. Ditulis ulang dengan perubahan beberapa kata untuk menyingkat pesan, ditulis ulang agar selalu ingat) 

#inaqdaima